Monday, January 19, 2009

Kalam Penyair

Terima kasih ya Tuhan. Ketika saya sedang terkial-kial mengkonfigurasikan blog ini dengan menaip-naip nama abuyon di carian Google tiba-tiba tersenarai nama tersebut di pautan ke laman web Idanradzi dengan tagline saya - dari tarikan nafas.

Ya Allah, syukur alhamdulillah. Terlupa sungguh saya bahawa satu ketika dulunya saya begitu teruja menulis patah-patah sajak. Mencipta sajak-sajak dengan bantuan ilham dari-Nya dengan sedikit inspirasi daripada penyajak-penyajak terkenal Usman Awang dan Masuri serta mengambil perkataan-perkataan tokoh sufi seperti Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani.

Bacalah kawan-kawan, sajak saya yang tidak seberapa ini. Bacalah dengan hati, moga-moga beroleh rasa, Insya'-Allah.


Kalam Penyair

Sejahtera untukmu wahai diri
Seorang penyair dengan kalam
Terlukis di kanvas rasa terpendam
Penuh suci dan berdenyut dalam

Cantik halamanmu wahai penyair
Bagai taman yang indah mekar
Penuh harum dan juta-juta warna
Ada kumbang singgah sebentar
Beroleh rasa sampai ke tasik fana

Akan puisimu wahai penyair
Ini pesanku si fakir hina
Meniti bicara atas lidah Masuri
Sebagai penyair kita harus berwatak jelas
Kita harus berotak waras
Harus berani dilempari bunyi
Harus sanggup dihinggapi tuli

Dari tarikan nafas -
Abuyon
Madrasah Sains
11 Jun 99 2.30 pagi


Kini tahun 2009 dan tahun 1999 tarikh sajak di atas disiapkan, sudah 10 tahun lamanya. Juga sudah 10 tahun rupanya saya berhenti menulis bait-bait puitis ini. Terima kasih kepada Idanradzi yang lamannya masih wujud di dunia online ini. Dan saya alhamdulillah sudah diberikan rezeki oleh Allah dengan tagline - dari tarikan nafas - untuk diangkat kembali di sini, setelah lama memohon-mohon kepada-Nya untuk mengilhamkan tagline yang sesuai. Sungguh, apabila kita hanya bergantung kepada-Nya, pertolongan itu pasti datang.


Salam Penyair

@buyon

1 comment: