Thursday, March 5, 2009

Prolog : Untukmu ya Rasulullah

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih
Maha Penyayang

Ya Rasulullah, ya Rasulullah,
ya Rasulullah


Ya Rasulullah, untukmu. Ya Rasulullah, tulisan ini untukmu. Ya Rasulullah, moga engkau membacanya, moga engkau redha kepadanya. Salawat kasih, salam cinta untukmu. Sirahmu, di saat bertemunya engkau dengan Kekasihmu, menitis airmata ini, tak tertahan. Tertumpah airmata ini saat aku menulis patah-patah ini.



Ya Rasulullah, mendalamnya rasa rindu ini kepadamu, tak tertahan. Bilakah waktunya ya Rasulullah, bilakah waktunya ya Habiballah, bilakah waktunya. Ya Rasulullah, rindu-rindu yang amat kepadamu ya Rasulullah, ya Nabiyallah.


Ya Allah, ya Allah, hamba-Mu ini al-haqir al-faqir rindu kepada Nabi-Mu, kekasih-Mu ya Allah. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan rasa rendah diri penuh hamba, sampaikan salam rinduku kepadanya ya Allah.

Ya Rasulullah, ya Rasulullah,
Ya Rasulullah

Menyebut-nyebut namamu, membekas rasa kasih,
meluap-luap rasa penuh
rindu.



Untukmu ya Rasulullah, sajak dari jernih hatiku meminjam patah penyair tersohor sempena hari kelahiranmu.

Cahaya Dari Kaabah
(Prolog Dari Drama Radio)

Tuhan Maha Besar
Demi ujud-Mu
Dan kudrat-Mu
Kau kirimkan seorang Pesuruh
Membawa ajaran mulia dan terhormat
Untuk umat manusia.

Hari keramat 12 Rabi'ul-awal tahun Gajah
Terpancar sinar dari Kaabah
S
egala pohon terdiam kaku
Bukit-bukau sejuk nyaman
Padang pasir berbisik-bisik
Jabal Qabais menatap kasih
Aminah, perempuan suci Bani Quraisy
Melahirkan seorang putera luarbiasa
Ialah junjungan kita,
MUHAMMAD!


Usman Awang
Petaling Jaya, Julai 1966



Entry ini dan seterusnya saya khaskan untuk kecintaan saya, Rasulullah SAW bersempena Maulidurrasul 1430H ini,
Insya-Allah.


Dari tarikan nafas,
@buyon

2 comments:

  1. salam

    salam Maulidul Rasul..saya sayu tatkala terkenang perjuangan Baginda..alangkah baiknya jika kita diberi peluang untuk bertemu dengan Baginda

    ReplyDelete
  2. Salam Iliana. Ya alangkah. Tetapi itulah. Tak dapat jumpa, dapat mimpipun bahagia yang amat. Baginda adalah suri teladan yang pertama dan utama. Ah, Ramadhan makin hampir, dapatkah kita beribadah sebagai Baginda

    ReplyDelete